Mobil Listrik: Cara Kerja, Kelebihan, dan Biaya Perawatan
Mobil listrik semakin populer di Indonesia seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan keinginan untuk mengurangi biaya operasional kendaraan.
Dengan teknologi yang semakin canggih, performa mobil listrik kini mampu bersaing dengan mobil konvensional. Namun, masih banyak yang bertanya-tanya, bagaimana cara kerja mobil listrik, berapa biaya perawatannya, dan apa kelebihannya dibandingkan mobil bensin?
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari secara
lengkap:
✅
Kelebihan mobil listrik
✅
Harga mobil listrik terbaru
✅
Cara kerja mobil listrik
✅
Biaya charging mobil listrik
✅
Rangkuman ciri kerusakan dan cara perbaikan mobil listrik
Sehingga Anda memiliki gambaran lengkap sebelum memutuskan untuk beralih menggunakan mobil listrik.
1️. Kelebihan Mobil Listrik
Mobil listrik menawarkan sejumlah keunggulan
dibandingkan mobil berbahan bakar fosil, tidak hanya dari sisi efisiensi,
tetapi juga dari aspek lingkungan.
a) Ramah Lingkungan
Mobil listrik tidak menghasilkan emisi CO₂
saat digunakan karena tidak memiliki knalpot. Hal ini berkontribusi pada
penurunan polusi udara, terutama di kota-kota besar.
b) Biaya Operasional Lebih Murah
Biaya pengisian daya mobil listrik lebih murah
dibandingkan pengisian bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, mobil listrik
tidak memerlukan penggantian oli mesin secara rutin.
c) Perawatan Lebih Mudah
Mobil listrik memiliki komponen mesin yang
lebih sedikit dibandingkan mobil konvensional sehingga risiko kerusakan lebih
kecil. Tidak perlu ganti oli, busi, atau filter udara mesin.
d) Performa Instan
Torsi pada mobil listrik tersedia secara
instan tanpa perlu menunggu putaran mesin tinggi, sehingga akselerasi terasa
lebih cepat dan halus.
e) Suara Lebih Senyap
Mobil listrik nyaris tidak mengeluarkan suara
saat digunakan, memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
f) Mendapatkan Insentif Pajak dan Subsidi
Beberapa daerah di Indonesia memberikan
insentif pajak kendaraan lebih murah untuk pemilik mobil listrik.
2️⃣
Harga Mobil Listrik
Harga mobil listrik memang masih lebih tinggi
dibandingkan mobil konvensional karena baterai menjadi komponen termahal.
Namun, dengan adanya subsidi pemerintah dan perkembangan teknologi, harga mobil
listrik kini semakin kompetitif.
Berikut harga mobil listrik terbaru di
Indonesia (update Juli 2025):
Model Mobil
Listrik |
Kisaran Harga
(Rp) |
Wuling Air EV |
240 juta – 315 juta |
DFSK Gelora E |
290 juta – 350 juta |
Hyundai Ioniq 5 |
730 juta – 950 juta |
Hyundai Kona Electric |
715 juta – 825 juta |
Nissan Leaf |
700 juta – 750 juta |
Lexus UX 300e |
1,2 miliar – 1,3 miliar |
Tesla Model 3 |
1,5 miliar – 1,8 miliar |
Faktor
yang memengaruhi harga mobil listrik:
✅
Kapasitas baterai (jarak tempuh per charge)
✅
Fitur keselamatan dan hiburan
✅
Merek dan jaringan layanan purna jual
✅
Ketersediaan charging station di daerah Anda
3️⃣
Cara Kerja Mobil Listrik
Cara kerja mobil listrik berbeda dengan mobil
bensin. Mobil listrik mengandalkan motor
listrik dan baterai sebagai sumber energi utama. Berikut cara
kerjanya:
a) Baterai sebagai Sumber Energi
Mobil listrik menggunakan baterai lithium-ion sebagai penyimpan
energi listrik. Baterai ini dapat diisi ulang melalui charger rumah atau
charging station publik.
b) Motor Listrik Penggerak Roda
Saat pedal gas ditekan, kontroler mengatur aliran listrik dari baterai ke
motor listrik sesuai kebutuhan daya. Motor listrik akan mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik untuk menggerakkan roda.
c) Sistem Regenerative Braking
Saat pedal rem ditekan atau mobil melambat,
sistem akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik untuk mengisi ulang
baterai, membantu meningkatkan efisiensi energi.
d) Sistem Kontrol Elektronik
Mobil listrik dilengkapi dengan ECU
(Electronic Control Unit) yang mengatur distribusi daya, kestabilan kendaraan,
sistem keselamatan, hingga pemanfaatan baterai agar optimal.
e) Sistem Pendinginan Baterai
Baterai mobil listrik memerlukan sistem
pendinginan agar tidak overheat, biasanya menggunakan pendingin cair atau
udara.
Keunggulan
sistem kerja ini:
✅
Lebih sedikit gesekan karena tidak memiliki transmisi multi-speed.
✅
Lebih sedikit komponen bergerak sehingga mengurangi risiko kerusakan.
✅
Efisiensi penggunaan energi lebih tinggi.
4️⃣
Biaya Charging Mobil Listrik
Salah satu daya tarik mobil listrik adalah biaya charging yang jauh lebih murah dibandingkan
mengisi BBM.
a) Biaya Charging di Rumah
Rata-rata mobil listrik mengonsumsi daya
sekitar 15-20 kWh untuk jarak tempuh 100 km.
Contoh perhitungan biaya charging:
·
Tarif listrik rumah tangga:
Rp 1.500/kWh
·
Konsumsi: 20 kWh
·
Biaya charging: 20 x 1.500
= Rp 30.000 per 100 km
Bandingkan dengan mobil bensin:
·
Konsumsi BBM: 1 liter per
10-12 km
·
Harga BBM: Rp 14.000/liter
·
Jarak 100 km: ~8-10 liter =
Rp 112.000 – Rp 140.000
Hemat
hingga 70% biaya operasional.
b) Biaya Charging di SPKLU (Stasiun Pengisian
Kendaraan Listrik Umum)
Harga di SPKLU rata-rata Rp 2.400 – Rp 2.600
per kWh tergantung operator dan lokasi.
Contoh:
·
20 kWh x Rp 2.500 = Rp
50.000 per 100 km
c) Waktu Pengisian Daya
·
Slow charging (AC): 6-10 jam (rumah).
·
Fast charging (DC): 30-60 menit (SPKLU).
5️⃣
Rangkuman Ciri Kerusakan Mobil Listrik dan Cara Perbaikannya
Meskipun mobil listrik lebih minim perawatan,
tetap terdapat potensi kerusakan yang perlu diantisipasi. Berikut rangkuman
ciri kerusakan umum mobil listrik dan cara perbaikannya:
Kerusakan |
Ciri-Ciri |
Cara Penanganan |
Penurunan kapasitas baterai |
Jarak tempuh per charge semakin pendek. |
Ganti modul baterai, lakukan perawatan rutin. |
Overheat pada baterai |
Peringatan suhu tinggi pada dashboard. |
Cek sistem pendingin baterai, hindari overcharge. |
Motor listrik tidak responsif |
Mobil tidak bergerak meskipun pedal ditekan. |
Cek inverter dan koneksi sistem kelistrikan. |
Sistem pendingin baterai bocor |
Cairan bocor di area bawah mobil. |
Segera ke bengkel resmi untuk pemeriksaan. |
Sistem rem regeneratif tidak aktif |
Efek pengereman terasa berbeda dari biasanya. |
Lakukan pemeriksaan software dan sensor. |
Charger lambat saat mengisi daya |
Waktu pengisian daya menjadi sangat lama. |
Periksa kondisi kabel charger dan port charging. |
Indikator sistem kelistrikan menyala |
Lampu indikator peringatan baterai atau sistem listrik
menyala. |
Lakukan pengecekan sistem ECU mobil listrik. |
Tips Perawatan Agar Mobil Listrik Tetap Awet:
✅ Hindari mengisi daya hingga
100% setiap hari, idealnya 80-90% untuk memperpanjang usia baterai.
✅
Hindari pengisian daya saat suhu baterai tinggi, biarkan suhu normal terlebih
dahulu.
✅
Lakukan pengecekan sistem pendingin baterai secara berkala.
✅
Hindari memarkir mobil listrik terlalu lama tanpa digunakan agar baterai tidak
drop.
✅
Gunakan SPKLU fast charging hanya saat diperlukan untuk mengurangi panas
berlebih pada baterai.
✅
Lakukan update software secara berkala di dealer resmi agar sistem tetap
optimal.
Kesimpulan
Mobil listrik adalah masa depan transportasi
yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan hemat biaya operasional. Dengan
memahami cara kerja, biaya charging, serta tips perawatan, Anda dapat
memaksimalkan penggunaan mobil listrik dengan efisien.
Poin
penting yang perlu Anda ingat:
✅
Mobil listrik ramah lingkungan, hemat biaya operasional, dan minim perawatan.
✅
Harga mobil listrik saat ini semakin terjangkau dengan adanya subsidi.
✅
Cara kerja mobil listrik lebih sederhana dengan sistem motor listrik dan
baterai.
✅
Biaya charging jauh lebih hemat dibandingkan BBM.
✅
Lakukan perawatan rutin agar baterai dan sistem kelistrikan tetap awet.
Dengan memilih mobil listrik, Anda tidak hanya
membantu lingkungan tetapi juga menghemat biaya operasional kendaraan untuk
jangka panjang.